Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

This is default featured slide 1 title

Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

This is default featured slide 2 title

Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

This is default featured slide 3 title

Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

This is default featured slide 4 title

Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

This is default featured slide 5 title

Di sini saya akan berbagi dengan teman-teman mengenai berbagai macam laporan pendahuluan(LP) dan asuhan keperawatan (ASKEP)dengan harapan dapat memperingan beban tugas praktek kalian sehingga bisa menjalani praktek dengan sedikit santai..

Rabu, 18 April 2012

Laporan Pendahuluan Stase Anak

Beberapa Laporan Pendahuluan Stase Anak yang dapat dijadikan sebagai referensi teman-teman dalam menyelesaikan tugas praktek:
1. Laporan Pendahuluan BBLR
2. Laporan Pendahuluan Retardasi Mental
3. Laporan Pendahuluan Sepsis
4. Laporan Pendahuluan Talasemia
5. Laporan Pendahuluan Tumbang

Laporan Pendahuluan TUMBUH KEMBANG ANAK


      Laporan Pendahuluan
TUMBUH KEMBANG ANAK

  1. PENGERTIAN
Tumbuh adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat penambahan jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler.
Kembang/perkembangan adalah  proses pematangan/maturasi fungsi organ tubuh termasuk berkembangnya kemampuan mental intelegensia serta perlakuan anak.

  1. JENIS TUMBUH KEMBANG
    1. Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi organisme individu.
    2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti berbicara,bermain,berhitung dan membaca.
    3. Tumbuh kembang social emosional bergantung kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin,berkasih saying,menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan mengelola rangsangan agresif.

  1. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
    1. Faktor Genetik
    2. Faktor herediter konstitusional
    3. Faktor lingkungan
Lingkungan  ini meliputi aspek fisikobiopsikososial yang dapat berupa :
a.Orang tua : hidup rukun dan harmonis,persiaan jasmani,mental,social yang matang pada saat membina keluarga,mempunyai tingkat ekonomo/kesejahteraan yang cukup,cukup waktu untuk memperhatikan,membimbing dan mendidik anak
b.Pelayanan KIA dan KB yang cukup untuk perlindungan kesehatan Ibu dan Anak dengan jaringan dan fasilitas yang memadai dalam tenaga,peralatan,anggaran dan mencakup seluruh populasi.
c.Didaerah perkotaan m,aupun pedesaan diciptakan keadaan yang cukup baik dalam segi-segi : kesehatan,geografis,demografis,social ekonomi.
d.Pendidikan di rumah,sekolah, diluar sekolah dan rumah untuk pembinaan perkembangan    emosi, social, moral, etika,  tanggung jawab,pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian.

D.     TAHAP TAHAP TUMBUH KEMBANG
Proses tumbuh kembang dimulai sejak sel telur dibuahi dan akan berlangsung sampai dewasa.
a.  Tahap prenatal
§  Masa embrio : mulai konsepsi – 8 minggu
§  Masa tengah fetus : 9 minggu – 24 minggu
§  Masa fetus lanjut : 24 minggu – lahir
b.  Tahap postnatal
·      Masa neonatal : lahir – 1 bulan
     Masa bayi awal : 1 bulan – 1 tahun
·      Masa bayi lanjut : 1 tahun – 2 tahun
c.  Masa anak (wanita : 2-10 tahun, laki-laki : 2-12 tahun) :
§  Masa prasekolah : 2 – 6 tahun
§  Masa sekolah : wanita 6 – 10 tahun,laki-laki 6 – 12 tahun
d.  Masa remaja (adolesen) : wanita 10-18 tahun, laki-laki 12-20 tahun
§  Pra pubertas : wanita 10-12 tahun,laki-laki 10-14 tahun
§  Pubertas : wanita 12-14 tahun,laki-laki 14-15 tahun
§  Post pubertas :wanita 14-18 tahun,laki-laki 16-20 tahun

E.      SKRINING DAN PENGAWASAN TUMBUH KEMBANG
Pengawasan tumbuh kembang anak dilakukan secara kontinue dengan pencatatan yang baik dimulai sejak dalam kandungan (Ante Natal Care) secara teratur dan pengawasan terutama anak balita.
§  Untuk pertumbuhan anak dengan pengukuran BB dan TB menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
§  Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening Test).

Sedangkan tahap-tahap penilaian perkembangan anak yaitu :
§  Anamnesis
§  Skrining gangguan perkembangan anak
§  Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
§  Evaluasi bicara dan bahasa anak
§  Pemeriksaan fisik

F.      TEORI PERKEMBANGAN MENURUT SIGMUND FREUD
1.Fase Oral  : 0 – 1 tahun
   Keuntungan : Kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut
                          Mengisap,menelan,memainkan bibir,makan,kenyang dan tidur.
   Kerugian : menggigit,mengeluarkan air liur,marah,menangis jika tidak terpenuhi.
2.Fase Anal  : 1 – 3 tahun
   Keuntungan : belajar mengontrol pengeluran BAB dan BAK,senang melakukan sendiri
   Kerugian : jika tidak dapat melakukan dengan baik.
3.Fase Phalic : 3 – 6 tahun
·      Dekat dengan orang tua lawan jenis
·      Bersaing dengan orang tua sejenis
4.Fase latent : 6 – 12 tahun
·      Orientasi social keluar rumah
·      Pertumbuhan intelektual dan social
·      Banyak teman dan punya group
·      Impuls agresivitas lebih terkontrol
5.Fase genital
·      Pemustan seksual pada genital
·      Penentuan identitas
·      Belajar tidak tergantung pada orang tua
·      Bertanggung jawab pada diri sendiri
·      Intim dengan lawan jenis.
   Keuntungan : bergroup
   Kerugian : konflik diri,ambivalen.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.       Review kembali catatan medik masalah kesehatan yang berkaitan dengan gangguan pada perkembangan anak
2.       Kaji pengetahuan keluarga akan penyakit/masalah yag berkaitan dengan gangguan tumbang anak
3.       Tentukan perkembangan anak sesuai umurnya (dengan DDST)
4.       Kaji kemampuan fungsional anak yang meliputi kemampuannya dalam makan,mandi,berpakaian,berjalan,memecahkan masalah dan berkomunikasi.
5.       Kaji persepsi orang tua kan tingkat perkembangan anak dan pengharapan mereka terhadap anaknya.
6.       Kaji tentang hubungan orang tua denagan anak
7.       Kaji sumber-sumber yang mendukung seperti tingkat perekonomian keluarga dll yang dapat mendukung perkembangan anak.

B. DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.       Ketidakmampuan penyesuaian berhubungan dengan kelahiran/diagnosis gangguan perkembangan anak.
2.       Perubahan kemampuan peran orang tua berhubungan dengan kesulitan memenuhi dan mengasuh anak.
3.       Ketidakefektifan kemampuan anak dalam pola makan b.d ketidakmampuan lidah,kelumpuhan otot dan kelemahan menelan.
4.       Perubahan tumbang b.d ketidakmampuan
5.       Isolasi social b.d kelainan perkembangan
6.       Resiko cedera b.d perkembangan (sesuai dgn tingkat usia perkembangan anak).







                        DAFTAR PUSTAKA

Wong DL, 1995, Nursing Care Of Infant and Children Fifth Edition,Mosby Year Book,Philadelpia USA.

Mansjoer A, 1999,kapita selekta Kedokteran Jilid II,media Aesculapius FK UI Jakarta

Potter and Perry,1993,Fundamental Of Nursing, Mosby Year Book,Philadelpia USA.

Short JR, 1994 Penyakit anak Jilid 2,Bina Aksara,Jakarta



Laporan Pendahuluan TALASEMIA


Laporan Pendahuluan
TALASEMIA

I. DEFINISI

            Talasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin.

II. KLASIFIKASI

            Secara molekuler talasemia dibedakan atas :
1.       Talasemia a (gangguan pembentukan rantai a)
2.       Talasemia b (gangguan p[embentukan rantai b)
3.       Talasemia b-d (gangguan pembentukan rantai b dan d yang letak gen nya diduga berdekatan).
4.       Talasemia d (gangguan pembentukan rantai d)
Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1.       Talasemia Mayor (bentuk homozigot)
Memberikan gejala klinis yang jelas
2.       Talasemia Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis.

III. PATOFISIOLOGI

            Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.
            Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang.
            Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.


Hemoglobin postnatal(Hb A)
 

                Rantai  a                                                                     Rantai b
                                                   Talasemia b               Defisiensi sintesis rantai b
                                                                                           Sintesa rantai a
                                                                                    Kerusakan pembentukan
                                                                                    Hemolisis
                                                                                    Anemia berat
                                                                                    Pembentukan eritrosit oleh
                                                                                sum-sum tulang dan disuply dari transfusi
                                                                                    Fe meningkat
                                                                                    Hemosiderosis

Talasemia b

Menstimulasi eritropoesis
Hiperplasia SS Tlg                     Sel darah merah rusak          Hemapoesis eksra medular
Perubahan skeletal                               Hemolisis                    splenomegali/limfadenopati
    Anemia                                               Hemosiderosis                Hemokromatosis
     Maturasi seksual dan                        Kulit kecoklatan                Fibrosis
     Pertumbuhan terlambat                              
                                                                     Jantung   liver   K.empedu  Pankreas   limfa
                                                           Gagal jantung sirosis kolelitiasis  diabetes  splenomegali

IV. ETIOLOGI

            Factor genetic

V. MANIFESTASI  KLINIS

v Letargi
v Pucat
v Kelemahan
v Anoreksia
v Sesak nafas
v Tebalnya tulang cranial
v Pembesaran limfe
v Menipsnya tulang kartilago
v Disritmia

VII. KOMPLIKASI

v Fraktur patologis
v Hepatosplenomegali
v Gangguan Tumbuh Kembang
v Disfungsi organ

VIII.  PENATALAKSANAAN TERAPI

1.       Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal).
2.       Splenectomy : dilakukan untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen(transfusi).

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Pengkajian Fisik
§  Riwayat keperawatan
§  Kaji adanya tanda-tanda anemia(pucat,lemah,sesak,nafas cepat,hipoksia kronik,nyeri tulang dan dada,menurunnya aktivitas,anoreksia),epistaksis berulang.
             Pengkajian Psikososial
§  Anak : Usia,tugas perkembangan psikososial,kemampuan beradaptasi dengan penyakit,mekanisme koping yang digunakan.
§  Keluarga : respon emosional keluarga,koping yang digunakan keluarga,penyesuaian keluarga terhadap stress.

DIAGNOSE KEPERAWATAN

  1. Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan Oksigen/zat nutrisi ke sel.
  2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen.
  3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan.
  4. Koping keluarga tidak efektif b.d dampak penyakit anak terhadap fungsi keluarga.
























RENCANA KEPERAWATAN

NO
DIAGNOSE KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
RASIONAL

1















2
















3















4













Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen/zat nutrisi












Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen














Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan













Koping Keluarga tidak efektif b.d dampak penyaklit anak terhadap fungsi keluarga

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x 24 jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria :
- Membran mukosa merah muda
- Conjunctiva tidak anemis
- Akral hangat
- TTV dalam batas normal








Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien toleran terhadap aktivitas dengan criteria :
-          Kebutuhan ADL terpenuhi tanpa rasa pusing,sesak










Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan criteria
- BB stabil/meningkat
- Nilai laboratorium Dbn
- Melaporkan nafsu makan meningkat
- Menghabiskan porsi makan yang disediakan.








Setelah diberikan tindakan keperawatan selama  3 x 24 jam keluarga dapat mengatasi dan mengendalikan stress yang terjadi pada keluarga dengan criteria :
- Keluarga menerima kondisi anaknya
- Menunjukkan tingkah laku koping yang positip

- Monitor TTV,pengisian kapiler,warna kulit dan membaran mukosa

- Tinggikan posisi kepala  tempat tidur


- Periksa adanya keluhan nyeri

- Catat keluhan rasa dingin
- Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat
- Beri oksigen sesuai kebutuhan

- Kolaborasi dalam pemeiksaan lab : HB,HMT,SDM.

- Kaji kemampuan anak dalm melakukan aktivitas/memenuhi ADL
- Monitor TTV,respon fisiologis selama,setelah melakukan aktivitas

- Beri informasi pada anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas jika terjadi peningkatan TTV atau pusing
- Beri bantuan dalam beraktivitas/ambulasi ila perlu
- Perioritaskan jadwal askep untuk meningkatkan istirahat





- Kaji riwayat nutrisi dan makanan yg disukai
- Observasi dan catat masukan makanan


- Timbang Berat badan setiap hari

- Beri makanan sedikit tapi sering dan atau makan diantara waktu makan

- Konsul ahli gizi
- Beri obat/suplemen vitamin sesuai order



- Jelaskan kondisi anak sesuai realita dan beri dukungan pada keluarga
- Berikan waktu/dengarkan hal-hal yang    mejadi keluhan keluarga




- Memberikan dukungan kepada keluarga untuk mengembangkan harapan realistis thd anak
- Bantu keluarga untuk memahami betapa pentingnya mempertahankan fungsi psikososial

- Perubahan tanda vital,warna kulit dan membran mukosa menunjukkan tanda perfusi jaringan
- Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan seluler
- Iskemia seluler mempengaruhi jar.miokardial
- Vasokontriksi ke organ vital menurunkan sirkulasi perifer

- Memaksimalkan transfer oksigen ke jaringan
- Memantau kadar oksigenasi


- Mempengaruhi pilihan intervensi

- Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jml oksigen adekuat ke jar.
- Rangsangan/stress kardiopulmonal berlebihan dpt menimbulkan dekompensasi/kegagalan
- Membantu dan memberi dukungan

- Memperthanan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada system jantung dan pernafasan.




- Mengidentifikasi defisiensi,merencanakan intervensi
- Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan
- mengawasi penurunan BB atau efektivitas intervensi nutrisi
- Makan dpt menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster
- Membantu membuat rencana diet
- Menigkatkan masukan protein dan kalori



- Keluarga paham dengan kondisi anak dan dapat menerima sesuai keadaan
- Orang terdeklat memerlukan dukungan yg terus menerus dg berbagai masalah yg dihadapi akan meningkatkan dlm mengatasi penyakit untuk memudahkan proses adaptasi
- Dukungan keluarga thd anak dapat meningktkan harapan anak

- Tingkah laku yang terhalang,tuntutan perawatan tinggi dan seterusnya dapat menimbulkan klg menarik diri dri pergaulan social.